Pimpinan yang tidak dapat menjadi pemimpin, seringkali menjadi cemoohan. Pimpinan maupun pemimpin, dapat saja suatu saat menjadi kawulo, apabila keberuntungan tidak lagi berpihak kepadanya. Untuk itu haruslah selalu siap dan legowo apabila betul-betul terjadi perubahan seperti itu.
Lebih lanjut mPu Kanwa memberikan gambaran tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh kelompok Dewa Lokapala sebagaimana ajaran Astobroto dalam Kekawin Ramayana yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin maupun calon pemimpin seperti diri Erlangga, yaitu :
Pertama : sifat Baskoro (Matahari)
Seorang pemimpin harus dapat meniru sifat Matahari yang mampu memberikan penerangan kepada jagad raya beserta isinya, memberi kehidupan bagi seluruh makhluk yang ada di dunia. Pemimpin harus dapat memberi semangat dan motivasi kepada yang dipimpinnya, agar kawulo dapat memanfaatkan hidup ini semaksimal mungkin bagi hidup dan kehidupannya, agar bermanfaat bagi orang banyak.
Jangan mudah menyerah terhadap apa yang telah diterimanya, tapi berusahalah terus tanpa mengenal putus asa. Penderitaan dalam pengembaraan yang lalu, adalah cambuk semangat untuk meraih cita-cita. Hanya dengan semangat dan usaha, cita-cita untuk merebut kembali tahta Sang Mertua pasti akan tercapai.
Kedua : Sifat Condro (Bulan)
Seorang pemimpin harus mampu meniru watak Condro yang dapat membuat suasana damai, yaitu harus mampu menciptakan suasana tertib, aman, nyaman dan sejuk, sehingga bawahan merasa terayomi tanpa merasa takut akan gangguan dan ancaman. Andaikan ada perasaan cemas dihati sang pemimpin, janganlah diperlihatkan kepada bawahan, bahkan pemimpin harus dapat memberikan motivasi bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan dan dikhawatirkan. Tuhan pastimenolong hamba-Nya, apabila hamba itu memintanya dengan sungguh-sungguh.
Ketiga : watak Kartiko (Bintang)
Setiap gerak langkah dan perbuatan pemimpin, harus dapat menjadi cermin contoh dan suri tauladan bagi pengikutnya. Segala perbuatan pemimpin haruslah dapat ditiru oleh kawulo. Sekali sang pemimpin berbuat menyimpang dari norma, untuk selamanya bawahan tidak akan pernah mau mengikuti dan mengakuinya lagi. Oleh sebab itu pikirkanlah terlebih dahulu sebelum berbuat, agar masyarakat tetap setia.
Keempat : watak Bayu (Angin)
Bayu atau angin selalu ada dimana-mana walaupun didalam perut sekalipun. Bahkan untuk bernafas, semua makhluk memerlukannya.
Pemimpin harus dapat manjing ajur ajer (jw), harus dapat bergaul dengan siapapun juga, strata manapun, agar dapat menyelami peri kehidupan serta suasana pikir kawulo, mampu menciptakan rasa empaty yang tinggi, mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, karena sebetulnya orang lain itu sama dengan kita juga. Disamping itu lancarnya hubungan informal, akan melancarkan tugas-tugas formal.
Kelima : Watak Dahono (Mendung)
Mendung yang selalu angkuh dan berwibawa, yang tidak akan minggir walaupun matahari meneriakinya.
Pemimpin harus mampu menjaga kewibawaannya. Untuk itu jangan mudah bicara asal bicara, setiap bicara yang dikeluarkannya haruslah bermakna (sabdo pandito Ratu), adil, seimbang, setiap informasi haruslah dikonfirmasi terlebih dahulu dari kedua fihak sebelum mengambil keputusan, kalau tidak, bawahan akan mengkerdilkan kepemimpinannya.
Keenam : Watak Agni (Api)
Api akan melalap apa saja yang ada disekitarnya tanpa ampun dan kompromi, tapi api tidak akan membakar benda-benda tertentu yang karena sifatnya, tidak akan mudah terbakar.
Pemimpin harus tegas dan tanpa ragu-ragu dalam mengambil keputusan, jangan mangro tingal, jangan setengah-setengah, jujur dan adil, jauh dari KKN, tidak mudah menge;uarkan keputusan yang pada akhirnya akan ada koreksi karena kesalahan.
Pemimpin harus mau menghargai pendapat yang benar walaupun pendapat tersebut berseberangan dengan pendapat pemimpin.
Ketujuh : watak Samodro (Lautan)
Samodro maha luas tidak terbatas, dengan volume yang tidak terukur, mampu menampung apa saja.
Agar menjadi pemimpin yang sempurna dan berpandangan luas, harus memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan. Jangan pernah menganggap pengalaman yang tidak menyenangkan akan tidak bermanfaat dikemudian hari. Pengalaman seburuk apapun, pasti akan berguna dikemudian hari, oleh karena itu pemimpin harus selalu menimba pengetahuan dimanapun dia berada. Pemimpin yang luas pengalamannya, akan menelorkan keputusan yang bijaksana.
Kedelapan : watak Kuwera (Bumi)
Bumi adalah ibu Pertiwi yang penuh belas kasih, ikhlas berkorban menjadi tumpuan segala makhluk di persada ini.
Bumi diindentikkan dengan watak jujur, suci, ikhlas, murah hati, mau menerima saran dan pendapat, menghargai ide, menghargai siapapun yang berani mengemukakan pendapat, menghargai jasa orang lain walau sekecil apapun jasa yang diberikan oleh orang itu, mengorangkan orang, membimbing yang lemah dengan kasih. Dengan demikian, kawulo pasti akan mencintai sang pemimpin, mengasihi Sang pemimpin, dan mau berkorban demi Sang pemimpin dengan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar